Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Community

Renungan Akhir Tahun 2022

Harapan dan Peluang Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Tahun 2023

Pendahuluan

Tahun  2022 akan segera berakhir dalam beberapa hari lagi. Selama tahun 2022, berbagai peristiwa terjadi di negeri ini yang menyita perhatian masyarakat. Apa yang terjadi pada tahun ini, sebenarnya tidak ada yang berbeda secara substantif. Hanya saja, aktor dan isunya saja yang mungkin berbeda, namun ujung dari akibat peristiwa tersebut tidak mengalami perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya. Inilah menjadi renungan akhir tahun 2022, dimana ingin melihat harapan dan peluangan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry tahun 2022.

Dalam konteks ini, saya ingin menyajikan apa yang mungkin dapat kita petik hikmah pada tahun 2022. Tahun 2021, saya menyelesaikan misi keliling Indonesia bersama istri, dari Banda Aceh menuju Merauke. Kami berhasil sampai di titik nol kilometer di Merauke. Itulah salah satu ingatan saya tentang apa yang kami lakukan pada tahun lalu.

Sementara pada tahun 2022, sebenarnya saya juga ingin sekali meneruskan kebiasaan saya naik sepeda motor. Bahkan sudah direncanakan untuk keluar negeri, jika keadaan memungkinkan. Kenikmatan secara emosional bagi biker yang sudah menempuh puluhan ribu kilometer sampai ke titik tujuan tentu tidak akan terdeskripsikan. 

Namun tuntunan urusan akademis dan tanggung jawab moral yang diembannya, tentu harus mengikhlaskan saya untuk bersabar. Terlebih ketika bulan September tepatnya tanggal 2 September 2022 saya sudah diangkat oleh UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman menjadi pimpinan di Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Ar-Raniry, Darussalam Banda Aceh untuk periode 2022-2026.

Ketika Biker Menjadi Pemimpin

Menjadi pimpinan di perguruan tinggi bukanlah suatu mimpi yang pernah saya idamkan sebelumnya. Dunia akademis adalah perihal yang sudah saya tekuni. Dunia kepempinan terkadang terjadi secara tidak sengaja dalam perjalanan hidup saya. 

Pada saat yang sama, saya sekarang menjabat Sekretaris FKDM, setelah saya tidak lagi menjabat sebagai Ketua FKPT. Demikian pula, jabatan sebagai Ketua ICAIOS masih melekat pada saat, setelah ditunjuk oleh Board ICAIOS. Jabatan-jabatan ini tidak menuntut energi pikiran yang lumayan tinggi. Karenanya energi saya digunakan untuk kepentingan perihal akademik dan sosial kemasyarakatan.

Begitu menjadi Dekan, tantangan sekaligus peluang harus saya baca secara srategis. Saat ini, Fakultas Syariah dan Hukum telah memperoleh berbagai prestasi yang amat luar biasa.  Satu  program studi terakreditasi Unggul (Perbandingan Madzhab dan Hukum). Tiga program studi terakreditasi A. Sementara dua program studi terakreditasi Baik Sekali. 

Also Read  Masyarakat Rasional Versus Masyarakat Emosional

Tentu ini menjadi modal bagi pengembangan Fakultas Syariah dan Hukum di masa yang akan datang. Di samping itu, 6 jurnal di Fakultas Syariah dan Hukum juga sudah terindeks SINTA, yaitu Samarah, Legitimasi, El-Usrah, Media Syariah, Dusturiyah, Justisia dan Petita. Bahkan satu jurnal di Fakultas ini sudah diindeks oleh Scopus yaitu Jurnal Samarah. Artinya, pencapaian masa lalu yang benar-benar menyita kerja keras harus dipertahankan, jika bukan untuk ditingkatkan lagi.

Untuk memuluskan semua keinginan menuju pencapaian yang lebih baik, maka saya sama sekali tidak menjadikan diri sebagai seorang pimpinan yang berpuas hati dengan pencapaian yang ada. Internasionalisasi Fakultas Syariah dan Hukum perlu disegarakan untuk supaya mendapatkan pengakuan dari dunia internasional.

Keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam produktifitas akademis perlu juga ditingkatkan. Kemudian, keterlibatan dosen dalam penelitian antar bangsa tidak mungkin terlaksana, jika tidak memperkenalkan mereka pada institusi-institusi penting di luar negeri. Pengabdian kepada masyarakat tidak lagi bertumpu di dalam negeri, tetapi juga diluar negeri. 

Prestasi mahasiswa harus diapresiasi. Panggung akademik bagi dosen harus diberikan seluas mungkin. Akses pada momen-momen penting bagi alumni juga perlu dilestarikan. Kemampuan tenaga kependidikan juga harus dipikirkan. Hal-hal inilah yang kemudian menyebabkan saya tidak bisa duduk di belakang meja.

Disinilah saya memakai cara kerja seorang biker sepeda motor. Biker harus peka dengan tujuan yang hendak dicapai. Dia harus paham dengan medan jalan yang dituju. Lebih dari itu, biker juga perlu membuka diri dengan pihak manapun yang ingin menyapanya di perjalanan menuju tujuan akhir. Inilah mungkin kerangka pikir saya secara sederhana ketika diajak memimpin salah satu fakultas tertua di Indonesia.

4 Bulan, rasa 4 Tahun

Dalam salah satu rapat, Rektor UIN Ar-Raniry pernah menyampaikan bahwa pimpinan jangan merasa seolah-olah sudah bekerja 2 tahun, karena baru 2 bulan menduduki jabatan sebagai pimpinan. Hal ini disebabkan berbagai persoalan yang mendera kampus ini selama beberapa tahun terakhir, memang membutuhkan kerja keras.

Membangung komunikasi yang harmonis dengan kampus Unsyiah adalah hal yang mutlak dipikirkan. Hubungan dan sinergitas dengan berbagai lembaga di luar kampus adalah hal yang paling strategis. Membinan silaturrahmi dengan komunikasi harmonis sesama civitas akademika di kampus juga mesti dilakukan. Mengidentifikasi masalah-masalah masa lalu yang krusial juga tidak dapat diabaikan. Semua memerlukan energi lebih untuk menangani berbagai masalah di kampus UIN Ar-Raniry.

Keadaan BLU Ar-Raniry yang sudah perlu dibenahi untuk menuju kampus yang ditetapkan sebagai PT BH. Gedung kemahasiswaan yang terkadang berubah menjadi kos kosan. Penertiban adminitrasi untuk menjadi lembaga yang profesional dan bermutu. Mengubah UIN Ar-Raniry menjadi UNGGUL adalah impian semua lapisan warga UIN Ar-Raniry saat ini. Rangking UIN Ar-Raniry di Webometrics juga mesti dipikirkan. Kualitas UIN Ar-Raniry juga terlihat dari keseriusan membenahi data di SINTA. Hal-hal tersebut adalah masalah-masalah yang perlu dipikirkan oleh semua lapisan elemen civitas akademika di UIN Ar-Raniry.

Also Read  Ragam Potret Kemiskinan di Aceh

Jika saya turunkan masalah di atas, makah di level Fakultas persoalan menjadi lebih rumit. Kendali dan operasiona akademik ada di program studi. Karena itu, merekalah yang perlu didukung dan disokong dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas kegiatan dan pelayanan akademik. Persoalan profesionalitas dan disiplin tenaga kependidikan juga menjadi hal penting, supaya kegiatan administrasi berjalanan lancar di fakultas.

Ketika tanggal 22 Desember 2022, saya mengatakan di depan ketua program studi dalam penerimaan autidor AMI LPM di UIN Ar-Raniry, kita baru bekerja selama 4 bulan, tetapi sudah seperti 4 tahun. Wajah ketua dan sekretaris program studi begitu lelah. Mereka lelah melayani mahasiswa. Masalah datang bertubi-tubi. Beban yang mereka pikul begitu berat, kelihatannya. Untuk itu, saya harus benar-benar memberikan semangat kepada mereka.  Setiap rapat, kendati begitu serius masalah yang dihadapi, semua diajak menjadi santai.

Dalam beberapa bulan terakhir, Fakultas Syariah dan Hukum telah dan akan melepaskan beberapa guru-guru terbaik di Fakultas, karena mereka sudah purna tugas. Bahkan ada seorang dosen yang sudah meningggal dunia. Karena itu, peningkatan mutu SDM di bidang akademik perlu dipikirkan. Namun, di antara mereka sudah ada yang sudah mendapatkan kenaikan pangkat fungsional.  Bahkan beberapa Guru Besar akan lahir di Fakultas Syariah dan Hukum dalam waktu dekat.

Dalam 4 bulan terakhir, pencapaian Fakultas Syariah dan Hukum memang belum sejatinya dikatakan Cemerlang. Namun semangat awal untuk menginternasionalisasikan fakultas ini tetap dilakukan secara terukur. Mahasiswa telah melakukan pengabdian tidak hanya di level nasional, tetapi juga internasional. Publikasi dosen dan mahasiswa sudah mulai menunjukkan hasilnya. Bahkan mahasiswa sudah menerbitkan buku. Prestasi mahasiswa-mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry di level internasional dan nasional sudah menunjukkan gerakan yang cukup baik.

Kerja sama dengan berbagai pihak sudah dijalin dan dijalankan secara simultan. Tamu-tamu yang mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Fakultas Syariah dan Hukum juga sudah demikian agresif. Keakfifan dosen di forum nasional dan internasional juga sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Karena itu, semangat 4 bulan terakhir menjadi biker di Fakultas Syariah dan Hukum belum dapat dikatakan sebagai hal yang membanggakan. Namun semangat untuk menjadikan lebih baik dan lebih baik lagi keadaan Fakultas Syariah dan Hukum Ar-Raniry tentu akan terus digelorakan sampai di ujung tujuan seorang biker yaitu titik finish.

What Next?

Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajukan 9 agenda penting bagi pengembangan Fakultas Syariah dan Hukum di tahun 2023.

Pertama, publikasi karya ilmiah (penelitian, buku, jurnal) antara dosen dan mahasiswa.

Civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum adalah masyarakat akademik yang sangat produktif melakukan Tri Dharma Peguruan Tinggi. Karya-karya mereka tersebar di berbagai media, baik populer maupun akademik. Namun demikian, keterlibatan mahasiswa dalam proses kerja-kerja publikasi akademis, tampaknya harus menjadi perhatian bersama. Karena itu, di setiap program studi akan diagendakan untuk memublikasikan karya-karya akademis hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa.

Also Read  Understanding the Meugang Tradition (Meat Festival) in Aceh

Kedua, peningkatan kegiatan bisnis di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum.

Selama saya menjadi biker di Fakultas Syariah dan Hukum, kerap melihat berbagai aktifitas bisnis yang dijalankan oleh oleh dosen, tendik, dan mahasiswa. Semua kegiatan ini tentu akan semakin bersinar, jika disenergikan menjadi kekuatan bisnis di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum.

Ketiga, peningkatan prestasi mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.

Mahasiswa adalah jantung nadi kegiatan di perguruan tinggi. Keberadaan mereka sudah seharusnya menjadi mitra yang sejajar, disamping mereka sebagai peserta didik. Semua tindak tanduk mereka akan sangat berdampak pada citra kampus. Di sini prestasi mereka harus dianggap bagian penting dalam sejarah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry.

Keempat, penerbitan jurnal yang khusus dikelola oleh para mahasiswa.

Kondisi pengelolaan jurnal di Fakultas Syariah dan Hukum menunjukkan perihal yang cukup membanggakan. Akan tetapi jurnal yang dikelola oleh mahasiswa masih dapat dikatakan minim, jika bukan tidak ada sama sekali. Dengan diupayakan jurnal yang dikelola oleh mahasiswa, tentu akan semakin memantapkan jatidiri keberadaan jurnal ilmiah di Fakultas Syariah.

Kelima, peningkatan sitasi karya-karya civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum.

Perangkingan SINTA dan Webometris. Sampai bulan Juli 2022, posisi UIN Ar-Raniry masih berada di rangking 88 di Webometrics, dari seluruh kampus di Indonesia. Tentu saja, dengan peningkatan jumlah sitasi karya ilmiah civitas akademika UIN Ar-Raniry, khususnya Fakultas Syariah dan Hukum, akan semakin memantapkan langkah fakultas ini ke depan. 

Keenam, peningkatan status akreditasi jurnal di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum.

Pengelolaan jurnal ilmiah di Fakultas Syariah dan Hukum memang menunjukkan arah yang semakin membaik. Karena itu, peningkatan status akreditasi jurnal perlu dilihat secara komprehensif dan memerlukan energi secara massif oleh semua civitas akademika fakultas.

Ketujuh, melibatkan mahasiswa dalam kegiatan student mobility, KPM, dan magang internasional bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum di negara-negara ASEAN.

Keterlibatan mahasiswa di kegiatan-kegiatan yang bersifat nasional dan internasional tentu akan meningkatan promosi kampus di kancah global. Karena itu, mahasiswa menjadi salah satu ujung tombak dari misi ini.

Kedelapan, peningkatan kualitas dosen Fakultas Syariah dan Hukum.

Selama ini, dosen Fakultas Syariah dan Hukum menjadi cermin bagi kekuatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di level lokal dan nasional. Tidak terkecuali di tingkat internasional. Karena itu, penguatan mereka menjadi hal penting untuk dilakukan dalam kadar sesegera mungkin.

Kesembilan, peningkatan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dari lembaga-lembaga kajian di Fakultas Syariah dan Hukum sambil membina kerja sama dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri).

Lembaga kajian memang menjadi begitu penting dan strategis bagi Fakultas Syariah dan Hukum dalam membina kerja sama dengan berbagai pihak. Karena itu, penguatan lembaga-lembaga ini amat perlu dilakukan.

Demikianlah beberapa renungan akhir tahun dari aktifitas menjadi biker di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Darussalam Banda Aceh. Diharapkan beberapa misi di atas dapat dijalankan pada tahun 2023 secara strategi di fakultas ini. 

 

 

 

 

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad (KBA) has followed his curiosity throughout life, which has carried him into the fields of Sociology of Anthropology of Religion in Southeast Asia, Islamic Studies, Sufism, Cosmology, and Security, Geostrategy, Terrorism, and Geopolitics. KBA is the author of over 30 books and 50 academic and professional journal articles and book chapters. His academic training is in social anthropology at La Trobe University, Islamic Political Science at the University of Malaya, and Islamic Legal Studies at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. He received many fellowships: Asian Public Intellectual (The Nippon Foundation), IVLP (American Government), Young Muslim Intellectual (Japan Foundation), and Islamic Studies from Within (Rockefeller Foundation). He is based in Banda Aceh and can be reached at ceninnets@yahoo.com.au

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button